blog yang berisi tentang semua hal tentang indonesia, mulai dari budaya,kuliner,tempat wisata, tokoh, fauna.

Friday, 6 March 2015

Misteri Keheningan Rawa Bayu Banyuwangi


Pada 18 desember 1771, ditempat ini terjadi pertempuran antara kerajaan blambangan dengan belanda. Dengan kesaktian para pati pati raja dan tekat rakyat blambangan, perang ini dimenangkan oleh kerajaan blambangan. Pertempuran yang sengit pun terjadi, hingga menewaskan ribuan tentara belanda dan prajurit blambangan serta pimpinan kedua belah pihak yaitu pangeran jagapati dan komandan VOC Van Schaar. Pada hari itulah banyuwangi terlahir dan pada tanggal itulah dijadikan sebagai hari jadi banyuwangi.


Untuk mengenang peristiwa tersebut, masyarakat setempat mengadakan ritual ritual seperti syukuran, istighosah disekitar tempat rawa bayu. Pada jaman dulu orang di daerah cemoro sampek bayu, orang menyembeleh kambing. Kepala dan kakinya dipotong untuk diceburkan kedalam rawa tersebut.
Pernah terjadi kejadian, ada seorang anak yang mandi disini dan tenggelam hingga tewas. Teman teman korban yang tahu kejadian tersebut langsung menyelam dan akhirnya mayat korban ditemukan didalam lumpur.

Sosok yang menjaga rawa bayu adalah seorang yang dinamakan nyai resek. wujud nyai resek sendiri mempunyai wajah yang cantik dan bijaksana. Disekelilingnya dijaga oleh prajurit prajurit dan perempuan perempuan yang lain.


Selain itu di rawa bayu terdapat sebuah peninggalan kuno yang dinamakan petilasan pertapa’annya prabu tawang alun. prabu tawang alun merupakan Raja yang tersohor dalam sejarah pembentukan banyuwangi. Dalam memimpin banyuwangi prabu tawang alun sanggup membuat banyuwangi subur dan makmur. Tanpa kekurangan sandang maupun pangan. Berjalan dengan seiringnya waktu. Sang adik yang bernama wiro broto iri akan prabu tawang alun. diapun bersekongkol dengan pati gringsing. Terjadilah peperangan dikerajaan blambangan antara pasukan prabu tawang alun dan wiro boto. Karena kekuatan dari pasukan prabu tawang alun sangat kuat, wiro broto pun kalah dan tewas dalam peperangan tersebut. Sang pati yang mendengar kematian wiro broto pun tak tinggal diam. Dengan amarah yang sangat tinggi, pati gringsing pun menyerang kerajaan dengan brutal. Akan tetapi kesaktian prabu tawang alun yang tak terkalahkan sejagat banyuwangi membuat pati gringsing kalah. Kemenangan yang diperoleh prabu tawang alun tidak lantas membuatnya senang. Akan tetapi dia merasa sedih karena kehilangan adiknya. Kesedihan yang berkepanjangan membuat prabu tawang alun pergi dari kerajaan dan memilih untuk menenangkan hati dan bertapa di kaki bukit gunung raung. Tepatnya diatas batu petilasan prabu tawang alun. Menurut legenda saat prabu tawang alun bertapa ada seekor macan sakti yang menemaninya hingga akhir hayatnya.

banyuwangi


Petilasa Prabu Tawang Alun
Pernah ada kejadian ada orang minta nomer di dalam petilasan sang prabu yang membawa perewangan. Bukan nomor yang didapat malah kepalanya bocor. Usut punya usut, perewangan yang dibawa oleh orang yang minta nomor bertengkar dengan makhluk halus yang ada di dalam petilasan. Akhirnya beliau terbanting di pelesteran petilasan. Dan ada juga anak yang mengintip ke dalam petilasan, setelah mengintip anak itu merasakan ada 3 orang di dalam petilasan, kemudian anak itu dikasih nasi kuning lalu dibawanya nasi kuning itu pulang ke rumahnya. Sebelum sampai di rumah, sang anak itupun pingsan. Orang tuanya yang panik akan kejadian tersebut lalu meminta kepada penjaga petilasan untuk disembuhkan. Dan akhirnya anak itu sadar kembali dan sehat seperti biasanya.

Ada cerita lain yang menyebutkan bahwa prabu tawang alun bertapa disini karena ingin mengikhlaskan tahktanya kepada adiknya. Jadi ayah dari prabu tawang alun ini mempunyai dua anak. Menyadari dirinya yang sudah tua. Akhirnya takhta kerajaan diberikan kepada prabu tawang alun. akan tetapi sang adik iri dengan hal itu. Daripada terjadi perang antar saudara. Akhirnya prabu tawang alun mengalah dan menyerahkan takhtanya kepada sang adik. Dan beliau lebih memilih untuk memenangkan diri di tempat ini. 38 tahun prabu tawang alun bertapa disini dan berkelana ke alas purwo. Tidak ada yang tau pasti legenda ini. Hanya tuhan yang tahu. hehe

banyuwangi

Mata Air Kamulyan
Sebelum memasuki petilasan prabu tawang alun pengunjung wajib membersihkan diri di mata air kamulyan. Karena air gunung yang turun langsung dari sumber pengunjung tidak boleh meminumnya dengan tangan. Takutnya air itu akan terkontaminasi kotoran dari tangan. Jadi harus minum secara langsung.

Sendang Keramat Rawa Bayu
Selain petilasan prabu tawang alun. rawa bayu juga terkenal mempunyai sendang yang berkhasiat. Yang diyakini sebagai mata air penyembuh. Mata air keputren dipercaya sebagai tempat pemandian bidadari yang konon airnya dapat membuat awet muda. Tapi yang paling angker dari sumber mata air adalah sumber dewi gangga.  Menurut cerita, banyak pengunjung yang kerasukan ketika berhenti di sumber dewi gangga ini dan sangat sulit untuk mengendalikan pengunjung yang kerasukan.
Sebelum memasuki daerah sendang. Anda harus melewati pohon besar yang seakan menjadi penjaga di kawasan ini. Kerap kali orang yang lewat dengan niat yang tidak baik akan melihat sosok besar dengan rambut api.

banyuwangi

Candi puncak angklung macan Putih

Tempat ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya leluhur yang menjaga wilayah rawa bayu. Disinilah tempat prabu tawang alun bertemu dengan sosok macan putih. Energy yang dipancarkan di tempat ini sangat positive karena disini tempat leluhur leluhur berada. Dan di tempat ini terdapat gerbang ghaib yang menuju ke alas purwo. 
Share:

3 comments:

  1. ah, banyuwangi.
    sudah sering mendengar tentang keindahan alamnya :)

    ReplyDelete
  2. Songgonku tercinta :v wkwkwk
    Laros

    ReplyDelete

Copyright © Asli Indonesia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com