Jaje Lak – Lak
Yang pertama ada Jaje Lak – lak, Jaje lak – lak merupakan kue tradisional khas bali yang terbuat dari tepung beras. Jaje lak – lak hampir sama dengan surabi yang ada di pulau jawa, namun ukuran kuliner yang satu ini lebih kecil dari surabi pada umumnya. Biasanya campuran bahan yang digunakan adalah tepung beras, air, dan peresan daun suji yang membuat warna makanan menjadi hijau.
Setelah adonan siap waktunya proses pencetakan, terlebih dahulu siapkan bara api, kemudian siapkan cetakan yang terbuat dari tanah liat setelah itu tuangkan adonan kedalam cetakan. Tunggu sekitar 15 hingga 20 menit dan jaje lak – lak pun siap untuk disajikan.
Dalam penyajiannya jaje lak – lak berbeda dengan surabi yang ada di bandung atau solo, jaje lak – lak cukup ditaburkan kelapa parut dan gula merah cair. Setelah itu jaje lak – lak pun siap untuk dinikmati. Jaje lak – lak dulu sering di jual di pasar tradisional saat pagi hari, kue ini disajikan dengan jajanan pasar lainnya. Sayangnya kini jaje lak – lak mulai jarang ditemui di pasar tradisional.
Selain menjadi makanan di pagi hari, jaje lak – lak kadang juga dijadikan pelengkap upacara adat.
Sate Lilit
Usai jaje lak – lak ada sate lilit, kalau anda belum mengenalnya sebaiknya anda menyempatkan diri untuk mencicipinya. Sate lilit merupakan salah satu kuliner bali yang sangat populer, baik di kalangan masyarakat bali sendiri maupun dikalangan turis, termasuk turis mancanegara.
Gurihnya sate lilit bisa dinikmati siapa saja termasuk mereka yang beragama islam karena pada umumnya sate lilit terbuat dari daging ikan laut. Ditempat – tempat tertentu ada sate lilit berbahan daging ayam dan daging babi. Tetapi secara umum sate lilit berbahan dasar ikan laut.
Jika anda ragu sebaiknya anda Tanya dulu ke penjualnya, sebagian penjual sate lilit juga menawarkan sate lilit berbahan ikan yang bentuknya lebih mirip dengan sate yang biasa kita kenal. Potongan daging ikan yang ditusuk kemudian dibakar dan dipepes daging ikan. Meskipun namanya sate lilit, jangan berfikir anda akan menemukan ular yang melilit ditusuk sate, daging ikan dilumatkan terlebih dahulu kemudian dililitkan ditusuk sate setelah dicampur dengan berbagai bumbu dan bahan lainnya. Sehingga jika dilihat dari bentuknya hampir sama dengan bergedel ditusuk.
Kata lilit berasal dari proses penempelan luluh, lumatan daging ikan dan bahan – bahan lainnya yang ditusuk sate. Karena komposisinya cukup banyak, luluh sulit menempel ditusuk sate jika hanya dikepalkan. Karena itu cara menempelkannya adalah dengan jumputan kecil – kecil yang ditekankan pada tusuk sate sambil memutarnya pelan – pelan, lalu sate pun siap dibakar.
Sop Ikan Mak Beng
Kuliner selanjutnya ada Sop ikan warung mak beng, mak beng merupakan salah satu rumah makan atau warung yang ada di kawasan wisata pantai sanur dan bisa dikatakan sebagai warung seafood legendaris di kota Denpasar. Warung ini didirikan pada tahun 1941 oleh I ketut cuki alias mak beng, warung mak beng terletak hanya sekitar 20 meter dari bibir pantai sanur dengan menu khas ikan laut.
Warung mak beng hanya menyediakan satu menu saja yaitu ikan laut goreng, biasanya kakap merah atau cakalan ditambah dengan sop ikan laut. Dengan persentasi makanan yang sederhana namun tidak mengurangi cita rasa yang khas terutama pada sambal cocolan yang disajikan bersama menu utama.
Karena keistimewaannya itu tak heran jika setiap hari warung ini selalu dipadati pelanggan terutama pada jam makan siang. antrian cukup panjang pengunjung yang hendak makan di warung ini adalah pemandangan yang biasa, namun begitu mendapatkan tempat duduk hidangan langsung tersedia dalam waktu singkat.
Bila anda menyukai menu masakan ikan goreng jangan sampai anda tak berkunjung ke warung yang satu ini. terkenalnya mak beng terlihat dari foto yang dipajang di warung makan mak beng, disana terlihat jelas siapa yang pernah berkunjung dan makan di warung makan mak beng. Harga yang ditawarkan untuk menu utama mak beng sebesar Rp 34.000. menu utama itu terdiri dari nasi putih, ikan goreng dan sop ikan mak beng. Harga ini sangat pantas untuk sensasi yang akan anda rasakan ketika menyantap sop ikan mak beng.
Tipat Cantok
Selanjutnya ada hidangan Tipak Cantok, dalam istilah bali Tipak berarti ketupat sedangkan Cantok berarti diaduk dan diulek dalam cobek. Makanan khas bali ini terlihat sepintas mirip dengan gado – gado namun rasanya tentu berbeda, terlebih warga bali selalu membuat tipat yang terbungkus dari janur. Penjual tipat bahkan tidak pernah mengganti tipat dengan lontong meski secara penampilan hampir mirip .
Bumbu tipat cantok cukup sederhana antara lain kacang tanah, gula merah, bawang putih, cabai, garam, kencur dan jeruk limau. Untuk isiannya penjual akan mengiris tipat tipit – tipis dan menambahkan sayuran seperti kacang panjang, kangkung dan taoge. Tipat yang dipesan akan diracik langsung dan diulek dalam cobek yang besar.
Makanan tradisional ini tidak bisa ditemukan disembarang tempat karena lebih sering dijual di warung – warung lokal. Meskipun hotel berbintang juga menyediakan menu yang satu ini namun rasanya jauh berbeda. Rasanya lebih enak di warung – warung lokal.
0 komentar:
Post a Comment