Nasi pecel merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi
bagi masyarakat jawa, bahkan nasi pecel menjadi menu wajib di pagi hari sebelum
memulai aktivitas. Tapi bagaimana kalau pecelnya, Pecel Rawon? Mendengar
namanya saja anda pasti akan bertanya Tanya bagaimana rasanya? Bagaimana tidak,
dua makanan yang berbahan dasar berbeda
dicampur menjadi satu. Nasi pecel yang bahan dasarnya sayur dan kacang-kacangan
dicampur dengan rawon yang berbahan dasar daging sapi dan kuah rawon yang lezat.
Itulah keunikan salah satu keunikan suku
osing yang mencampur dua makanan seperti rujak soto.
Rasa Pecel Rawon lebih mantap daripada anda memakan
nasi pecel dan nasi rawon secara terpisah. Gurihnya bumbu pecel dicampur dengan
kuah rawon yang segar membuat lidah anda tidak akan merasa enek. Perpaduan rasa
ini malah membuat lidah dimanjakan dengan rasa yang lezat. Ditambah dengan
rempeyek kacang yang gurih dan lauk tahu,tempe
goreng semakin menambah gizi Pecel Rawon.
Cara membuat Pecel Rawon tidaklah sulit, anda cukup mencampur nasi dengan bumbu kacang pecel khas
jawa timur yang ditaburi dengan bawang goreng yang gurih, kemudian dicampur dengan
sayur segar dan disiram dengan kuah dan daging rawon sebagai resep terakhir
makanan ini. Jika anda ingin menambah lauk pauk, anda bisa menambahkan tahu dan
tempe. Dengan tambahan itu saja makanan ini bisa membuat anda puas.
Pecel Rawon sudah ada di banyuwangi sejak tahun 1988
dari penjual yang menggunakan gerobak, berjualan di daerah singomatan. Sejak itulah
Pecel Rawon mulai popular di banyuwangi. Dari kelas pedagang kaki
lima hingga restoran menjual makanan ini. Dan sejak saat itu pula, rawon pecel
menjadi makanan khas Banyuwangi.
Salah satu warung makanan terpopuler yang menjual Pecel
Rawon di banyuwangi adalah rumah makan pecel ayu di jalan laksda adisucipto
60, Banyuwangi , Jawa timur. Rumah makan ini sudah bermarkas disini sejak tahun
1997. Awalnya rumah makan ini hanya sebesar ruang tamu dan ruang tengah. tetapi
semakin banyaknya pelanggan yang makan di tempat ini membuat Sulistyawati sang
pemilik memperluas warungnya tersebut. Jika dulu pelayan di tempat ini hanya
dua, sekarang pelayannya sudah berjumlah 11 orang.
Warung ini buka dari jam 7 pagi hingga jam 9 malam. Pembeli di
tempat ini pun tak pernah sepi, jumlah pembeli diperkirakan mencapai 400 hingga
600 orang per hari. Dan bisa menghabiskan 30 kilo daging, udang, dan paru. Untuk
satu porsi komplit dengan lauknya warung ini mematok harga Rp 9000. Harga yang
cukup murah bukan. Sedangkan untuk minuman, warung ini menyediakan es dawet dan
es campur yang menjadi faforit pembeli setelah
menyantap Pecel Rawon.
0 komentar:
Post a Comment