Sebutan tersebut didapat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli goa asal perancis, panjang Goa Lawa ini berkisar 2 KM. namun, dari total keseluruhan goa hanya 850 meter yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Untuk menyusuri sisanya yang sepanjang 1.150 meter pengunjung harus menyelami sungai bawah tanah sedalam 10 Meter.
Goa Lowo terletak di desa watu agung, kecamatan watulimo atau berjarak sekitar 30 KM dari pusat kota Trenggalek maupun dari kota Tulungagung, lokasi goa ini sangat mudah untuk ditemukan karena adanya papan yang cukup besar di tepi jalan yang menunjukkan adanya objek wisata Goa Lawa. Goa ini juga satu rute dengan Pantai Prigi, jadi pengunjung bisa sekaligus berkunjung ke pantai prigi.
Dinamakan goa lowo atau goa kelelawar karena di goa ini terdapat sejumlah kelelawar yang menghuni goa ini. dan uniknya lagi tidak ada fauna lain yang mampu bertahan hidup di goa ini, mungkin karena suara yang ditimbulkan oleh kelelawar yang sangat banyak sehingga membuat fauna lain terganggu. Selain itu kondisi yang gelap, sesak serta sudah termodifikasinya bagian luar untuk objek wisata menjadi factor lain.
Kondisi jalan dari kota Trenggalek atau dari kota Tulungagung menuju ke Goa Lawa sudah cukup baik. Meskipun jalannya tidak lebar namun perjalanan anda tidak akan terhambat oleh jalanan rusak atau berlumpur karena jalannya sudah teraspal semua. Ketika anda berkunjung ke goa terbesar se asia tenggara ini anda tidak akan menemukan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang, karena goa ini berada di suasana pedesaan.
Perjalanan anda sudah dekat jika anda sudah melewati jalanan bukit yang tentunya naik – turun dan banyak tikungan tajam. pengunjung atau wisatawan yang membawa kendaraan pribadi sebaiknya berhati – hati karena kondisi jalan yang cukup ekstreme.
Sesampainya di wisata Goa Lawa, pengunjung akan ditarik tiket masuk yang cukup murah yaitu sebesar Rp 4000/orang.
Dari tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki dulu melewati jembatan yang membelah sungai serta kawasan yang ditanami pohon jati. Setelah melewati jembatan, pengunjung akan disambut oleh sebuah patung berwujudkan seorang ratu dengan sayap kelelawar di belakangnya. Warga sekitar menyebut patung ini dengan sebutan Sri Ratu Lowo, dinamakan Sri Ratu Lowo karena patung ini menyimbolkan Ratu dari semua kelelawar yang ada di dalam goa.
Patung di Goa Lawa Trenggalek |
Selain Patung Sri Ratu Lowo, terdapat juga patung lain yang bernama Lowo Cakra dan Lowo Gada. Kedua patung ini disimbolkan sebagai panglima dan patih di Goa Lawa.
Ketika memasuki mulut goa, pengunjung tidak akan merasakan suasana yang mistis seperti pada goa – goa pada umumnya. Pengunjung malah akan dibuat takjub oleh keindahan dan panorama yang ada di dalam goa. Ruangan yang luas bagaikan aula dengan ketinggian langit – langit goa yang berkisar 20 – 50 meter menjadi pemandangan pertama yang dilihat oleh pengunjung. Lebar dari ruangan ini cukup besar yaitu sekitar 50 meteran dengan bentuk dinding goa yang beraneka ragam.
Pengunjung tidak usah bingung ketika sudah berada di dalam goa, karena di dalam sudah difasilitasi jalan beton yang akan menuntun pengunjung menyusuri goa. Selain itu, pengunjung juga tidak perlu membawa senter untuk melihat keindahan goa karena goa sudah di beri penerangan yang cukup memadai. Fasilitas yang membuat unik goa ini adalah adanya speaker di sudut – sudut goa dengan lagu - lagu dangdut jawa yang membuat suasana menjadi full music.
Salah satu keunikan di dalam Goa Lawa Trenggalek ini adalah adanya batu – batuan yang menyerupai hewan atau benda hidup, seperti batu besar yang ada pada jalan masuk goa yang menyerupai hewan kura – kura. Selain itu ada juga yang menyerupai singa, Sangkar, Tugu Buceng, sepasang kaki , dan masih banyak lagi bebatuan yang memiliki bentuk yang unik.
Dan yang lebih istimewa lagi adalah stalagtit (mineral sekunder (speleothem) yang menggantung di langit-langit gua kapur) dan stalagmite (batuan yang terbentuk di lantai gua karena terkena tetesan air di langit-langit gua di atasnya dan letaknya ada dibawah lantai gua) masih hidup , maksud dari hidup adalah stalagtit dan stalagmite dalam goa ini masih punya kemungkinan untuk bertambah panjang.
Semakin masuk kedalam goa, suara tetesan air akan semakin terdengar dan tak henti – henti. Bunyi ini muncul dari bunyi tetesan air yang menetes dari ujung stalaktif dan jatuh ke lantai goa. Air ini berasal dari resapan air tanah yang telah menyerap hingga menetes ke dalam goa.
Selain suara tetesan air, anda juga akan mendengar suara decitan kelelawar yang semakin jelas dan bau kotoran kelelawar pun juga semakin menyengat ke dalam hidung. Maklum, hal ini dikarenakan banyaknya kelelawar yang menghuni di goa ini. namun pengunjung tidak akan menemukan kelelawar sepanjang perjalanan jika datang pada siang hingga sore hari karena pada jam tersebut para kelelawar sedang beristirahat.
ketika jalan beton sudah tidak ada lagi, ini menandakan bahwa perjalanan wisata anda sudah selesai. Namun dari ujung jalan anda akan melihat sebuah lorong yang masih tersisa untuk di telusuri, diperkirakan sisa panjang lorongnya adalah 1.250 meter.
Fasilitas di Goa Lowo
Sejak dijadikannya Goa Lawa menjadi objek wisata, pemerintah kabupaten trenggalek sudah membangun beberapa fasilitas penunjang agar wisatawan betah dan nyaman berkunjung di Goa Lawa. Beberapa fasilitas yang telah di bangun adalah
· Lahan parkir yang luas
· Warung makan dan kios
· Musholla
· Toilet
· Rest Area
0 komentar:
Post a Comment