Sebagai negara yang kaya akan budayanya, Indonesia juga kaya akan cerita cerita legenda yang mengisahkan terbentuknya sesuatu. Termasuk terbentuknya pulau pulau yang ada di Indonesia. berikut ini 7 legenda terjadinya pulau di Indonesia.
Terjadinya Pulau Bali
Menurut legenda, Bali awalnya daratan yang tergabung dengan pulau jawa. Berawal dari sebuah kisah brahmana yang bernama Sidi matra yang sangat kaya dan memiliki anak yang suka berjudi yang bernama manik angkara. Sang anak akhirnya menaruhkan seluruh kekayaan orang tuanya sampai habis lalu berhutang pada orang lain.
Melihat kesulitan yang dihadapi anaknya, konon atas petunjung sang hyang widi. Sidi matra menemui naga sakti penjaga harta karun di kawah gunung agung. Setelah hutang terbayar atas bantuan naga. Sayangnya, manik angkara tetap suka berjudi. Demi harta sang anak menemui sendiri sang naga dan berhasil menipu. Karena marah, naga sakti pun membakar manik angkara hingga meninggal. Sidi matra pun memohon kepada naga sakti untuk menghidupkan kembali anaknya. Dan naga pun mengabuli permintaan sidi matra.
Setelah keinginannya terwujud, dengan kesaktiannya sidi matra mengeluarkan mata air diantara tempat dia berdiri dengan anaknya agar sang anak hidup terpisah dengan orang tuanya. Lama kelamaan tanah ia berdiri dipisahkan oleh air. Dan membentuk sebuah pulau kecil, dan yang terbentuk itu adalah pulau bali.
Terbentuknya Pulau Samosir
Legenda terbentuknya pulau samosir berkaitan erat dengan terbentuknya danau toba. Konon seorang pemuda bernama toba menikahi sesosok wanita yang tak lain adalah jelmaan dari seekor ikan. Sebelum menikah sang wanita meminta toba untuk berjanji tidak akan mengungkit lagi darimana ia berasal. Mereka kemudian dikaruniai seorang anak yang dinamakan samosir.
Suatu hari samosir diberi tugas oleh ibunya untuk membawa makan siang kepada sang ayah yang sedang bekerja di ladang. Namun ditengah jalan karena lapar, samosir memakan bekal yang seharusnya untuk ayahnya. Mengetahui hal itu toba marah dan mengatakan bahwa samosir adalah anak ikan. Mendengar aduan anaknya, sang ibu kemudian menyuruh anaknya untuk mencari gunung yang paling tinggi dan menangis sekerasnya. Tidak lama kemudian, hujan pun turun dan membanjiri daerah mereka. Sang ayah toba yang sedang bekerja tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tewas tenggelam. Sementara sang ibu berubah kembali menjadi seekor ikan.
Sementara gunung tempat samosir berlindung menjadi sebuah pulau ditengah danau. Pulau itu dinamakan pulau samosir. Sedangkan danaunya dinamakan danau toba.
Terbentuknya Pulau Madura
Asal usul nama Madura berawal dari pembuangan seorang puteri raja bernama raden ayu tunjung sekar ke hutan karena hamil padahal belum bersuami. Sang putri mengaku, kehamilannya disebabkan oleh mimipinya yang didatangi bulan purnama. Namun raja tidak mempercayai alasan puteri kesayangannya itu. Puteri kemudian menyuruh patih untuk membunuhnya. Tetapi jika alasannya benar puteri tidak akan terbunuh, benar saja pedang yang digunakan pati untuk membunuh tidak dapat menyentuh tubuh puteri. Patih lalu membuatkan rakit untuk sang puteri dan menyuruhnya untuk melarikan diri. Ketika sedang berlayar dan bulan purnama muncul , sang puteri melahirkan bayi laki laki yang dinamakan raden sagara. Sagara dalam arti bahasa Madura adalah laut. Ketika sampai didarat, bayi yang baru berumur beberapa hari ini tiba tiba meloncat dan berlari kesana kemari. Bayi sagara itu pun menemukan pohon bersarang labah yang tersangkut. Namun seperti ingin memberi ijin kepada sang bayi, lebah lebah yang tadinya berkerumun pada sarang itu lalu menyingkir. Sehingga bayi sagara dan ibunya bisa meminum madu. Sang puteri pun menamai pulai ini dengan nama Madura yang berasal dari kata madu ara ara. Artinya ditengah madu yang lapang.
Terbentuknya Pulau Kalimantan
Cerita terbentuknya pulau Kalimantan berawal dari dua dewa yang bersaing merebutkan hati manusia untuk menyembah mereka. Salah satu dewa yaitu dewa wilayah atas membangun sebuah gunung yang terbuat dari emas. Melihat hal tersebut, dewa wilayah bawah iri. Ia pun membangun sebuah gunung yang lebih tinggi dari milik dewa wilayah atas. Namun dari bahan yang tersisa yaitu batuan dan tanah.
Konon manusia lalu menertawakan gunung buatan dewa wilayah bawah. Karena berbentuk jelek dan tidak seindah gunung buatan dewa wilayah atas. Dewa wilayah bawah pun marah, ia meremas bebatuan yang sedang di pegangnya. Tapi ajaib, bebatuan tersebut berubah menjadi batu mulia seperti batu merah delima, jamrud, shafir, dan permata. Dewa wilayah bawah akhirnya menggunakan batu batu mulia untuk menutupi gunung yang sudah dibangunnya. Dan rakyat pun beralih menyembah dewa wilayah bawah.
Pertempuran antara sesama dewa pun kemudian tak terelakkan. Lama kelamaan kedua gunung meledak bersamaan dan mengeluarkan bebatuan indah yang tersebar ke seluruh wilayah. Kedua gunung pun mengeluarkan larva panas yang mengalir kelaut dan membentuk sebuah pulau. Pulau itu adalah pulau Kalimantan.
Konon katanya bebatuan mulia yang berasal dari pertempuran kedua dewa tertanam di dasar pulau Kalimantan. Dan akan digali oleh 1000 generasi pada masa depan.
Terbentuknya Pulau Belitung
Masyarakat asli Belitung menyebut belitong atau singkatan dari bali terpotong. Legenda yang diturunkan oleh orang tua menceritakan bahwa suatu ketika di pulau bali ada salah satu raja yang memiliki puteri yang cantik nan jelita. Namun sayang memiliki penyakit kelamin. Raja dan ratupun mengadakan sayembara untuk menyembuhkan penyakit anaknya. Tetapi tidak ada yang berhasil menyembuhkan puteri. Raja pun kemudian mengasingkan sang puteri di hutan dengan ditemani oleh seekor anjing. Mereka hidup hanya berdua.
Suatu hari sang puteri didapati lulu balang raja dalam keadaan hamil. Yang kemudian membuat sang raja marah. Rajapun berdoa kepada dewa untuk menghancurkan tanah tempat puteri tinggal. Hujan dan petir kemudian terjadi di sekeliling puteri dan anjingnya. Tanah itupun lama kelamaan retak dan terpisah dari pulau bali. Tanah yang terpisah diombang ambingkan oleh ombak hingga sampai kedekat pulau sumatera. Ada dua nelayan yang melihat tanah itu, kemudian menancapkan jangkar hingga tanah itu tidak kemana mana. Tanah itulah yang dinamakan sebuah pulau Belitung.
Terbentuknya Pulau Weh
Pulau weh merupakan pulau paling ujung Sumatra, Salah satu pulau terluar di Indonesia. pulai ini termasuk pulai daerah istimewah aceh. Menurut legenda pulau ini aslinya menyatu dengan pulau Sumatra. Namun suatu hari, terjadi gempa bumi dan hujan yang turun berhari hari. Daratan paling ujung sumatera lalu patah dan membentuk sebuah pulau yang tandus dan gersang. Lalu ada seorang puteri yang jelita meminta kepada tuhan agar pulau weh tidak gersang agar penduduknya bisa hidup di tanah itu. Puteri pun membuang semua perhiasannya kelaut untuk sesajen doanya itu. Tuhan mendengar doanya, Hujan kembali turun dengan derasnya. Karena hujan deras itulah terbentuk sebuah danau di pulau weh yang dinamakan anak laut. Puteri itu pun terjun ke dasar laut dan menjadi pulau rupiah yang letaknya berdekatan dengan pulau weh. Sementara perhiasan perhiasan yang dibuang sang puteri berubah menjadi terumbu karang yang indah yang mengelilingi pulau weh.
Terbentuknya pulau nusa Kambangan
Selama ini pulau nusa kambangan dikenal angker karena ada sebuah penjara untuk narapidana kelas kakap. Menurut legenda, pulau yang disebut alcatraznya Indonesia ini menyimpan legenda yang menarik.
Cerita bermula dari seorang raja yang bernama prabu aji pangoso yang disegani rakyatnya. Namun kesaktiannya tersaingi oleh petapa bernama resikano . mendengar hal itu prabu aji berniat untuk menyingkirkan resikano. Mendengar rencana itu resikano lari meninggalkan kerajaan dan bersembunyi di sebuah pulau sambil bersemedi. Namun ia tetap tewas oleh prabu aji. Setelah membunuh resikano, prabu aji dikejutkan oleh suara gemuruh yang memanggil sang raja. Bersamaan dengan itu jasad resikano menghilang dan berganti dengan seekor naga. Prabu aji pun melontarkan panahnya dan mengenai jantung sang naga. Tubuh naga hilang berganti dengan wanita cantik. Wanita ini ternyata bernama dewi wasowati, sang wanita kemudian berterima kasih pada prabu aji karena telah membebaskan dirinya. Sebagai ganti balas budinya dewi wasowati memberi seuntai bunga wijaya kusuma yang konon bisa menurunkan raja raja yang berkuasa di tanah jawa. Pulau itupun dinamakan pulau nusakambangan yang artinya pulau yang ditumbuhi bunga bunga liar.
Saya yang asal kalimantan baru tahu kalau ada legenda kayak gt. Hm. Bisa jadi folklor nih.
ReplyDelete