blog yang berisi tentang semua hal tentang indonesia, mulai dari budaya,kuliner,tempat wisata, tokoh, fauna.

Friday, 24 April 2015

Lezatnya Makanan Khas Daerah Pesisir



Jika anda sedang berwisata ke daerah pesisir. Tak salah kiranya untuk mampir ke warung warung makan desa setempat untuk mencicipi kulinernya. Yaa , setiap daerah pesisir mempunyai kuliner khas yang wajib pengunjung coba agar wisata anda lebih berwarna. Kuliner apa saja yang dapat kita nikmati di daerah pesisir? Berikut ini informasinya

Kambalu


Kambalu adalah salah satu kuliner khas wakatobi yang biasanya dimakan sebagai pengganti nasi. Kanbalu merupakan makanan yang terbuat dari keladi atau talas yang dibungkus menggunakan daun kelapa muda. Untuk membuat kanbalu diperlukan beberapa bahan diantaranya adalah talas atau keladi yang telah dihaluskan, santan, minyak dan bawang goreng. Setelah bahan siap keladi yang telah dihaluskan tadi dicampurkan dengan santen, minyak dan bawang goreng kemudian aduk rata.

Setelah itu masukkan adonan kedalam pembungkus yang terbuat dari daun kelapa muda. Tapi sebelum itu daun terlebih dahulu diolesi minyak pada wadahnya agar tidak lengket. Setelah adonan dibungkus, lalu ikat. Lakukan seperti itu hingga adonan terbungkus habis.

Selanjutnya siapkan air diatas kompor, tunggu hingga mendidih. Kemudian masukkan kambalu tadi. Tunggu hingga warna daun kelapa berwarna cokelat kurang lebih sampai 30 menit hingga satu jam. Setelah itu angkat dan kambalu siap di sajikan sebagai pengganti nasi. Namun tak lengkap rasanya jika menyantap kambalu tanpa lauknya. Inilah helo asira, helo dalam bahasa wakatobi memiliki arti masak dan sira artinya kelapa muda. Dan bisa diartikan helo asira adalah makanan berbahan kelapa muda.

Selain kelapa muda ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat masakan yang satu ini . yaitu ayam kampung betina yang telah dibakar, kelapa yang sudah disangrai, daun kedondong hutan atau masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan kauolo, garam dan bawang merah.

Sekarang saatnya membuat helo asira. Pertama potong potong terlebih dahulu ayamnya setelah itu kelapa muda yang telah dicungkil, rebus bersamaan dengan ayam tadi. Setelah ayam terlihat empuk masukkan bawang kemudian masukkan santan yang telah dicampur dengan kelapa yang disangrai kemudian terakhir kedondong hutannya dimasukkan. Tunggu kurang lebih 30 menit, helo asira pun siap disantap bersama kambalu.

Luluta


Selain kambalu , masih ada kuliner khas wakatobi yang tak kalah lezat dan bergizi. Inilah luluta, luluta merupakan kuliner yang dibuat dari beras ketan yang dimasak menggunakan batang bamboo. Yang kemudian dibungkus dengan daun pisang muda dengan cara digulung. Bahan pembuatan luluta ini diantaranya adalah beras ketan, garam, kelapa parut, daun pandan dan tentunya batang bamboo.

Proses yang pertama kita buat adalah santannya dulu. Siapkan parutan kelapa kemudian tambahkan air lalu aduk aduk dan peras. Setelah santan jadi, campurkan dengan garam dan daun pandan kemudian aduk lagi. Setelah itu masukkan beras ketan yang sudah dicampur bawang goreng lalu masukkan kedalam bamboo. Kemudian tuangkan santan dan begitu seterusnya hingga bahan habis.

Setelah itu letakkan batang batang bamboo diatas pembakaran tutup bagian atas bamboo dengan parutan kelapa. Bakar kurang lebih sampai satu jam. Setelah itu angkat jika warna bamboo telah gelap. Setelah diangkat lalu belah bamboo dan potong potong luluta sehingga menjadi beberapa bagian. Luluta pun siap disajikan. Rasa luluta ini gurih dan tentunya lezat.

Soami Togi dan Soami Pepe



Ternyata daerah pesisir menyimpan banyak wisata kuliner yang sayang untuk dilewati. Satu diantaranya adalah soami. Soami merupakan kuliner khas wakatobi yang terbuat dari tepung singkong dan berbentuk kerucut. Soami terdiri dari dua jenis, yakni soami togi dan soami pepe. Perbedaan soami togi dan soami pepe adalah terletak dari bahan pembuatan dan prosesnya pun terletak agak berbeda.

Soami togi lebih sederhana bahan dan proses pembuatannya ketimbang soami pepe. Soami yang pertama akan kita buat adalah soami togi. Soami togi merupakan saomi yang berbentuk kerucut karena togi memiliki arti kerucut dalam bahasa wakatobi. Bahan pembuatan soami togi ini hanya terdiri dari parutan singkong yang telah diperas sehingga tidak ada lagi kandungan airnya. Setelah bahan siap saatnya proses pembuatan . parutan singkong tadi dimasukkan kedalam cetakan yang berbentuk kerucut dan masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan soamiah. Setelah itu dimasak diatas panci yang disebut masyarakat setempat dengan sebuatan uolanga ripi . proses memasaknya pun tidak terlalu lama. Kurang lebih 10 menit dan soami togi bisa langsung diangkat dan dinikmati kelezatannya.

Namun setelah membuat soami togi tak lengkap rasanya jika tidak membuat soami pepe. Pepe dalam bahasa wakatobi memiliki arti pukul. Merupakan penyebab mengapa soami yang satu ini dikenal dengan sebutan soami pepe. Karena soami yang satu ini dibuat dengan cara dipukul pukul sehingga soami yang satu ini dinamakan soami pepe.

Untuk membuat soami pepe diperlukan beberapa bahan. Yaiut diantaranya adalah parutan singkong yang telah diperas, santan, bawang goreng, minyak goreng, daun pandan, dan garam. Setelah bahan siap proses yang pertama mencapur parutan singkong tadi dengan santan, garam, dan bawang goreng. Setelah itu diaduk hingga merata. Kemudian setelah adonan jadi saatnya mengukus adonan. Setelah adonan matang, saat yang ditunggu tunggu pun tiba yaitu memukul soami. Soami dipukul pukul menggunakan tongkat kayu sambil sesekali dibaluri dengan minyak goreng. Pukul pukul hingga menjadi garis. Setelah itu dibentuk dan dimasukkan kedalam pembungkus. Tak lupa pula beri taburan bawang goreng pada permukaannya. Soami pepe pun siap dinikmati dan dijamin Kenyang. Karena kandungan karbohidrat pada singkong tadi.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Asli Indonesia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com