Bagi anda yang gemar travelling, tak perlu bepergian jauh jauh melintasi Negara. Karena tanpa anda sadari anda berada di Negara terkaya dan indah di dunia. Yaa Indonesia, negeri kaya akan budaya dan pulau ini menyajikan wisata liburan tak kalah indahnya dengan Negara lain. Salah satu contohnya adalah daerah paling timur pulau jawa yang bernama Banyuwangi. Siapa yang tak kenal dengan kota yang berjuluk blambangan ini. wisatawan dari berbagai mancanegara bergantian hadir menikmati wisata alam yang ada di Banyuwangi. Begitu juga dengan kelestarian budaya yang dimiliki Banyuwangi. Bukan hanya wisata alam dan budaya saja, berbagai wisata kuliner dan kerajinan tangan menjadi magnet tersendiri bagi para pelancong. Seperti apa wisata khas Banyuwangi? Berikut ini wisata khas yang dimiliki kota berjuluk The Sunrise of Java
Wisata Kuliner
Pertama adalah wisata kuliner, rasanya kurang lengkap jika kita berlibur ke Banyuwangi tapi tak mencicipi masakan khas atau jajanan asli Banyuwangi. Untuk urusan kuliner, masyarakat Banyuwangi juga memiliki selera tersendiri. Hal ini dapat terlihat dari sarapan pagi, makan siang, dan makan malam.
Pagi hari di Banyuwangi sangat cocok bila kita menikmati kuliner bernama sego cawuk. Berlokasi di jalan kyai saleh. Anda akan menemukan seorang ibu yang bernama sriwati yang sudah 20 tahun berjualan sarapan pagi di Banyuwangi ini.
sego cawuk diambil dari bahasa osing yang merupakan bahasa asli Banyuwangi. Sego artinya nasi dan cawuk adalah makan menggunakan tangan langsung tanpa menggunakan sendok dan garpu. Sego cawuk terdiri dari nasi dengan campuran kuah yang terbuat dari parutan kelapa muda, jagung muda yang dibakar dan dicampur dengan timun. Serta di bumbui cabai, bawang merah dan bawang putih yang diberi sedikit asam. Untuk menambah rasa pedas bisa ditambahkan dengan bumbu pecel atau blimbing wuluh yang dipetik sendiri langsung dari pohonnya. Selain itu biasanya ditambahkan dengan kuah pindang khas Banyuwangi, ikan tuna cabai, sayur semanggi. Untuk satu porsi sego cawuk tanpa lauk lengkap biasanya dihargai dengan Rp 4000. Sedangkan jika dengan lauk lengkap dihargai Rp 6000.
Sementara itu waktu siang hari kebanyakan warga Banyuwangi biasa menikmati hidangan rujak soto. Makanan yang teridiri dari sayur hijau, timun, tempe, tahu, kacang tanah, pisang batu, garam, gula merah, petis, soto bening, lontong, dan cabai ini sungguh menggugah selera. Cara pembuatannya pun mirip dengan gado gado. Setelah bumbu diulek secara merata barulah sayur hijau, potongan tempe, tahu, timun dan lontong dicampur dengan bumbu kacang yang telah halus. Kemudian berikan secukupnya kuah soto bening. Untuk satu porsi rujak soto anda perlu hanya perlu mengeluarkan kocek Rp 7000.
bila malam hari tiba, makanannya paling cocok untuk disantap adalah sego tempong. Untuk mencari makanan ini tidak sulit. Karena hampir disetiap wilayah di Banyuwangi menyediakan makanan ini. namun yang paling dicari dan populer di Banyuwangi adalah warung Sego Tempong milik Mbok Nah.
asal usul nama sego tempong sendiri karena rasa pedasnya serasa habis ditampar pada pipi kita. Menu makanan ini terdiri dari nasi panas, sayuran rebus, gorengan tahu tempe, ikan asin dan dadar jagung yang dilengkapi dengan sambal super pedas. keistimewaan nasi tempong terletak pada sambalnya yang khas karena diracik secara khusus yang menggunakan bahan serba mentah seperti satu kilo cabai merah, jeruk kecut, dan tomat. Untuk satu porsi nasi tempong biasa anda cukup membayar Rp 5000. Bila anda menambah lauknya maka akan dikenakan biaya tambahan.
Banyuwangi Festival
untuk memperingati hari jadi Banyuwangi. Pemkab sering mengadakan event event untuk merayakan hari jadi Banyuwangi. Melihat animo penonton yang banyak akhirnya pemkab Banyuwangi menjadikan event event ini sebagai agenda tahunan. Selain untuk merayakan hari jadi Banyuwangi event event tersebut berguna untuk memperkenalkan Banyuwangi di kancah nasional, regional maupun internasional yang diharapkan mampu menarik perhatian dunia kepada Banyuwangi.
Event event yang diadakan pun bertemakan Banyuwangi, mulai dari adat istiadat, budaya, kuliner, hingga wisata. Tercatat pada tahun 2015 ini Banyuwangi memiliki 36 event untuk diselenggarakan. Event event ini pun sukses mengundang perhatian public untuk datang ke Banyuwangi dan berlibur disana.
Beberapa event yang sudah terkenal di kancah nasional dan internasional adalah Banyuwangi Tour de Ijen, Banyuwangi Jazz Festival, Paju Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnaval dan Internasional Surfing. Banyak turis dari mancanegara maupun lokal yang berpartisipasi dalam event tersebut. Mulai dari artis hingga mantan presiden republic Indonesia pun pernah melihat secara langsung event tersebut.
Kerajinan Khas Banyuwangi
Suksesnya pemkab dalam menggelar festival di Banyuwangi berdapmpak baik untuk warga di Banyuwangi. Kerajinan tangan yang dibuat oleh warganya laris manis di beli oleh wisatawan yang berlibur ke Banyuwangi. Satu yang menjadi sorotan adalah batik khas Banyuwangi. Batik ini dijual dengan harga yang relatife cukup mahal sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu untuk batik cetak.
Satu lagi kerajinan tangan yang tak boleh dilewatkan adalah boneka gandrung. Boneka gandrung ini terbuat dari kayu, namun seiring dengan perkembangan jaman boneka ini dibuat dengan serat fiber atau serat mineral yang lebih kuat dan tahan lama.
Proses pembuatannya pun cukup mudah, pertama siapkan cetakan boneka yang sudah disesuaikan dengan gerakan penari, Aksesoris boneka mulai dari mahkota hingga selendang. Setelah proses percetakan selesai, barulah proses pengecetan dimulai hingga pada penempatan pernak pernik.
Santet
Sebelum terkenal dengan kota Pariwisata yang berbasis Ecotourism. Banyuwangi di pandang masyarakat sebagai kota terpencil dan penuh dengan kemistisan. Untuk masuk kota Banyuwangi pun orang harus melewati hutan yang angker. Tek heran jika banyak orang Banyuwangi yang memiliki ilmu hitam seperti santet.
Salah satu tragedi yang pernah mengguncang public nasional maupun internasional adalah Tragedi santet tahun 1998. Tragedy yang menewaskan sekitar 100 orang yang diduga memiliki ilmu santet ini membuat public tidak bisa melupakan kejadian tersebut. Karena kejadian tersebutlah citra Banyuwangi di mata masyarakat pada saat itu sangat jelek.
Sebenarnya ilmu santet di Banyuwangi tidak hanya bertujuan untuk menghabisi nyawa orang yang dianggap musuh. Namun lebih kepada bagaimana mempengaruhi orang agar memakai jasa santet tersebut. Salah satu contoh santet yang sering digunakan remaja maupun dewasa adalah santet Jaran Goyang. Santet ini bertujuan untuk membuat orang yang disukai agar tergila gila kepada si pemakai. Meskipun awalnya korban tidak suka dengan si pemakai namun setelah di santet Jaran Goyang, dia pun langsung jatuh hati dan tergila gila kepada yang menyantetnya.
Itulah wisata khas dari kota yang berada di ujung pulau jawa. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
0 komentar:
Post a Comment