Keindahan danau yang secara geografis berada di lumajang, jawa timur ini sudah tidak diragukan lagi. Itu terlihat dari wisatawan yang datang ke tempat ini, apalagi kalau waktu libur telah tiba. Sampai sampai wisatawan yang ngecamp di kawasan ranukumbolo membentuk sebuah kampung. Namun perlu di ingat, jika anda mendirikan camp di ranukumbolo, sebaiknya anda memperhatikan rambu rambu yang ada disana seperti batas mendirikan tenda, ada tali kuning disana yang menunjukkan batas pendirian tenda. Tali tersebut berjarak 5 hingga 10 meter dari danau. Ini dibuat untuk menjaga kejernihan air agar tetap steril dari zat zat kimia.
Selain itu ada juga pohon yang ditali warna putih, itu menunjukkan bahwa pohon tersebut di keramatkan oleh suku tengger. Suku tengger meyakini bahwa di pohon tersebut ada makhluk ghaib yang menempatinya. Jadi jangan sampai anda mendirikan tenda dekat dekat dengan pohon tersebut.
Menurut keyakinan suku tengger, danau ini dipercaya pernah menjadi tempat mandinnya para dewa. Sehingga air di danau ini sangat di sakralkan. Selain air di ranukumbolo, air di sumber mani juga di sakralkan. Biasanya kedua air tersebut di ambil ketika upacara kasada. Air di ranukumbolo sangat bersih dan baik untuk diminum. Selama ini tidak ada orang yang keracunan karena minum air ranukumbolo. Oleh karena itu, penduduk disana melarang wisatawan yang mengambil air di ranukumbolo agar tidak bersentuhan langsung dengan kulit, Supaya air tetap steril. Pengunjung yang ingin cuci muka ataupun mandi harus mengambil air tersebut dengan botol lalu kemudian digunakan. Jika anda pernah melihat film 5 CM yang dimana para aktornya langsung mandi dan berenang disana, itu tidak benar dan tidak diperbolehkan.
Jika anda nekat ingin mandi disana atau cuci muka langsung disana maka penduduk disana yang menjaga akan menegur anda. Bisa bisa anda dikenakan sanksi. Disana adat adalah yang nomer 1, jadi hukum yang berlaku disana adalah hukum adat masyarakat tengger. Salah satu contoh hukuman disana adalah membersihkan sampah yang ada di ranukumbolo untuk dibawa ke ranu pani sebanyak dua kali. Tidak peduli anda siapa dan kondisi anda sedang lelah, jika anda melanggar hukum itulah yang akan terjadi.
Untuk menuju ke ranukumbolo, terdapat dua jalur yang bisa anda lewati jika posisi anda sekarang berada di ranu pani. Pertama yaitu jalur konvensional, jalur ini rutenya lebih jauh dari rute yang satunya namun tidak terlalu melelahkan karena jalannya biasa saja, Tidak terlalu naik dan turun. Di rute ini terdapat 4 pos yang akan anda lalui, dan jarak dari ranu pani ke ranukumbolo lewat jalur ini adalah sekitar 8 KM. jika anda sudah berada di pos 4, berarti anda sudah bisa melihat keindahan ranukumbolo.
Dan yang kedua adalah jalur ayak – ayak, jalur ini lebih cepat dari jalur konvensional karena jalur ini adalah jalur terobosan yang menembus bukit. Namun untuk melewati jalur ini diperlukan energy yang ekstra karena anda akan menaiki bukit yang lumayan tinggi dan menuruninya. Hitung hitung sebagai pemanasan untuk ke semeru hehehe. Jarang pendaki yang lewat jalur ini karena rintangannya yang terlalu menguras tenaga. Biasanya jalur ini dilewati jika jalur konvensional sedang terjadi longsor sehingga jalannya tidak bisa dilewati.
kebanyakan para wisatawan memulai perjalanan dari ranu pani ke ranukumbolo sekitar siang hingga malam hari. Karena wisatawan yang datang di ranu pani siang belum tentu dia bisa langsung pergi ke ranukumbolo, ini dikarenakan para wisatawan wajib mengikuti briefing sebelum pergi ke ranukumbolo. Waktu briefing biasanya memakan waktu 1 jam setengah. Pada saat briefing, Saver akan menjelaskan larangan dan petunjuk ke ranukumbolo.
Setelah sampai di ranukumbolo, wisatawan biasanya langsung mendirikan tenda dan menyiapkan peralatan masak untuk mengisi perut yang mulai kelaparan karena sudah melewati perjalanan yang lumayan jauh. Yang perlu diperhatikan adalah wisatawan tidak boleh membuat api unggun di ranukumbolo dan mengambil batang pohon disana. Karena bisa merusak alam sekitar. Jika anda tidak membawa perbekalan, santai saja. Disana ada penduduk sekitar yang berjualan.
Ketika sore hari telah tiba, kabut pun akan muncul dan cuacanya pun semakin dingin. Bila dimalam hari, suhu disini bisa mencapai minus 5 derajat. Kebanyakan wisatawan melewati malam hari dengan tidur di camp sehingga tidak terlalu merasakan dinginnya malam. Meskipun ketika tidur masih merasakan dingin. Namun yang lebih parah adalah ketika menjelang subuh, dinginnya bisa sampai masuk ke tulang. Meskipun cuacanya yang begitu dingin, tak banyak dari wisatawan yang tak lupa menunaikan ibadahnya.
Dan yang paling ditunggu tunggu adalah ketika matahari mulai terbit. Pada saat itu, matahari akan muncul tepat diatas kedua bukit. Sehingga membuat pemandangan lebih indah, sangat bagus untuk mengabadikan moment. Matahari juga akan menghilangkan kedinginan yang terus menyelimuti ranukumbolo.
Untuk tiket ke ranukumbolo dihitung perhari, satu hari dikenakan biaya sebesar Rp 17.500 jika weekend Rp 22.500. persyaratan untuk ke ranukumbolo cukup mudah, yaitu hanya membawa foto kopy KTP dan surat kesehatan dari dokter.
0 komentar:
Post a Comment