Kue Sengkang
Kue Sengkang merupakan kue dengan isian kacang kenari dan berbentuk seperti candi borobudur, kue sengkang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Ketika itu hanya kalangan bangsawan, para petinggi kerajaan yang hanya bisa menikmati kue yang satu ini. Namun saat ini siapa saja dapat mencicipinya.
Untuk membuat kue sengkang pertama - tama kita harus menyiapkan tepung beras, tepung terigu, gula pasir, mentega dan fanily, Lalu untuk isiannya adalah kacang kenari. Setelah bahan - bahan siap pertama - tama masukkan telur dengan gula pasir lalu kocok hingga mengembang. Setelah itu masukkan mentega, tepung beras, terigu dan fanily. Kemudian aduk lagi hingga seluruh bahan tercampur merata, lalu di ulenin dan bentuk bulat - bulat.
Tak lupa masukkan isian kacang kenari kedalam adonan tadi lalu masukkan kedalam cetakan. Proses selanjutnya adalah keluarkan adonan dari cetakan sambil dipukul - pukul perlahan agar adonan berbentuk seperti candi. Lakukan cara tersebut secara berulang hingga adonan habis.
Tahap selanjutnya kita panggang dengan palako yang terbuat dari tanah liat selama kurang lebih lima menit. Keluarkan lalu oleskan dengan kuning telur untuk kemudian dipanggang lagi diatas tunggu Selama dua puluh menit, setelah itu kue sengkang atau kue borobudur pun siap dinikmati bersama - sama.
kue yang memiliki rasa manis dan gurih ini sangat cocok dijadikan buah tangan untuk sanak saudara.
Kue Te’re
Tidak hanya kue sengkang, selayar pun masih memiliki kue tradisional yang tidak kalah lezat dengan yang lainnya. Kue te’re atau bisa disebut juga kue jaring, karena tekstur kue nya yang mirip dengan jaring - jaring. Kue ini berwarna agak kecoklatan dan memiliki rasa yang manis. Warna cokelat dan rasa yang manis ini berasal dari gula merah yang dicairkan.
Kue te’re ini sudah ada sejak jaman kerajaan, ketika itu kue ini disajikan untuk para raja. Namun saat ini semua orang bisa mencicipinya dan dijadikan makanan dalam adat pernikahan kepulauan selayar.
Proses pembuatannya pun cukup sederhana, pertama - tama siapkan bahannya terlebih dahulu seperti minyak sayur, gula pasir, gula merah dan tepung beras. Setelah semua bahannya siap saatnya kita buat kuenya. Pertama kita ambil air gula terlebih dahulu setelah air gula matang, campurkan air gula yang kita masak tadi dengan tepung beras sambil diaduk hingga merata. Selanjutnya kita menggoreng adonan kue te’re ini menggunakan cetakan yang dinamakan kada’ro. Kada’ro merupakan cetakan yang terbuat dari batok kelapa dan memiliki lubang dibagian bawahnya. Lubang - lubang ini berfungsi sebagai jalan keluar adonan untuk masuk langsung kedalam minyak panas. ketika adonan keluar tak lupa kada’ro digerak - gerakkan membentuk seperti lingkaran agar adonan membentuk jaring - jaring sempurna.
Jika wanra adonan agak kecokelatan saatnya melipat - lipat kue ke’re diatas wajan. Setelah berbentuk persegi dan warnanya agak kecokelatan hal ini menandakan kue bisa diangkat dan ditiriskan, setelah kue agak dingin saatnya diberikan taburan gula merah yang telah dicairkan.
Kue khas tradisional selayar berikutnya adalah kalakere, kalakere adalah kue berbahan tepung beras dan dinamakan kalakere karena proses pembuatannya yang di leker dalam bahasa selayar dan memiliki bentuk seperti angka 8.
Kalakere memiliki cita rasa yang khas, tidak terlalu manis dan sedikit gurih. Sangat tepat untuk teman minum teh ataupun kopi. Seperti halnya kue sengkang, kue kalakere ini pun dipanggang menggunakan panggangan tradisional yang disebut palako.
Untuk membuatnya pertama - tama siapkan bahan - bahannya terlebih dahulu seperti telur, gula psair, air soda, dan tentunya tepung ketan putih. Setelah bahannya siap, kita kocok telurnya terlebih dahulu hingga mengembang. Setelah itu masukkan gula pasir, masukkan air soda secukupnya, kocok semua bahan hingga merata. Setelah itu masukkan tepung ketan putih, dan aduk hingga merata dan kalis.
Setelah adonan kalis, gulung adonan bentuk memanjang lalu cetak membentuk angka 8, Lakukan hingga adonan habis. Setelah itu adonan siap dipanggang sekitar 25 menit. Kalakere pun matang dan siap untuk dihidangkan.
Kue tradisional khas selayar berikutnya adalah Haje Ban’ah, Haje Ban’ah merupakan kue yang mirip seperti wajik namun bahan yang digunakan berbeda. Jika biasanya wajik dibuat menggunakan tepung beras ketan namun haje ban’ah dibuat dari bahan dasar ban’ah dalam bahasa selayar atau disebut juga jawawud yang merupakan jenis tumbuhan padi namun daunnya agak sedikit lebar dan memiliki biji yang cukup banyak. Biji inilah yang akan dibuat untuk kue ban’ah.
Kue hitam dengan corak bintik - bintik hitam ini bercita rasa manis karena adanya kandungan gula merah, untuk membuat haje ban’ah pun tak terlalu sulit. Kita persiapkan terlebih dahulu bahan - bahannya seperti ban’ah, air, gula merah dan tak lupa gula pasir. Setelah semua bahan siap sekarang saatnya untuk membuat kue bertekstur kenyal ini.
Pertama - kita masak air hingga mendidih, masukkan ban’ah lalu masak hingga ban’ah mengental, Dan air dalam panci menyusut lalu sisipkan. Selanjutnya kita masak gula merah hingga mencair lalu masukkan gula pasir. Setelah gula mencair saatnya untuk mencampurnya dengan ban’ah tadi. Aduk hingga campuran merata dan adonan jadi mengental. Masak kembali adonan hingga sekitar 15 menit, masukkan dalam cetakan dan dinginkan. Haje ban’ah pun siap untuk dihidangkan.
Kue khas tradisional selayar yang terakhir yang akan kita bahas yakni tenteng kenari. Penggunaan bahan kenari sendiri dikarenakan selayar merupakan penghasil kenari yang cukup banyak, inilah yang mendorong masyarakat mengolah panganan lezat yang satu ini.
Sebelum membuat olahan tenteng kenari terlebih dahulu kita siapkan bahan utamanya yakni biji kenari. Pertama - tama kita rendam dulu kenari selama dua hari, setelah itu bagian dari luar dikupas dengan cara ditekan menggunakan ujung jari. Setelah seluruh kulit terlepas tahap selanjutnya menjemur buah kenari dibawah sinar matahari. Setelah dijemur saatnya mengambil biji - biji kenarinya dengan cara memecahkan buah keras yang satu ini dengan batu atau karang. Tahap selanjutnya memisahkan kulit arinya, hingga menghasilkan daging kenari yang siap diolah menjadi tenteng kenari.
Bahan yang digunakan untuk membuat tenteng kenari diantaranya gula pasir, gula merah, kacang kenari dan air. Setelah semua bahan siap, pertama - tama masak air hingga mendidih selanjutnya masukkan gula merah lalu gula pasir selanjutnya masukkan kacang kenari lalu aduk - aduk hingga merata dan adonan menjadi kental. Kemudian cetak menggunakan sendok, letakkan dalam wadah bambu dan lakukan hingga adonan habis lalu dinginkan. Tenteng kenari pun siap disantap.
Itulah beberapa kue tradisional khas kepulauan selayar yang sangat enak dilidah. Mari kita lestarikan kue - kue tersebut agar tidak termakan oleh era modernisasi.
Kue te’re ini sudah ada sejak jaman kerajaan, ketika itu kue ini disajikan untuk para raja. Namun saat ini semua orang bisa mencicipinya dan dijadikan makanan dalam adat pernikahan kepulauan selayar.
Proses pembuatannya pun cukup sederhana, pertama - tama siapkan bahannya terlebih dahulu seperti minyak sayur, gula pasir, gula merah dan tepung beras. Setelah semua bahannya siap saatnya kita buat kuenya. Pertama kita ambil air gula terlebih dahulu setelah air gula matang, campurkan air gula yang kita masak tadi dengan tepung beras sambil diaduk hingga merata. Selanjutnya kita menggoreng adonan kue te’re ini menggunakan cetakan yang dinamakan kada’ro. Kada’ro merupakan cetakan yang terbuat dari batok kelapa dan memiliki lubang dibagian bawahnya. Lubang - lubang ini berfungsi sebagai jalan keluar adonan untuk masuk langsung kedalam minyak panas. ketika adonan keluar tak lupa kada’ro digerak - gerakkan membentuk seperti lingkaran agar adonan membentuk jaring - jaring sempurna.
Jika wanra adonan agak kecokelatan saatnya melipat - lipat kue ke’re diatas wajan. Setelah berbentuk persegi dan warnanya agak kecokelatan hal ini menandakan kue bisa diangkat dan ditiriskan, setelah kue agak dingin saatnya diberikan taburan gula merah yang telah dicairkan.
Kalakere
Kue khas tradisional selayar berikutnya adalah kalakere, kalakere adalah kue berbahan tepung beras dan dinamakan kalakere karena proses pembuatannya yang di leker dalam bahasa selayar dan memiliki bentuk seperti angka 8.
Kalakere memiliki cita rasa yang khas, tidak terlalu manis dan sedikit gurih. Sangat tepat untuk teman minum teh ataupun kopi. Seperti halnya kue sengkang, kue kalakere ini pun dipanggang menggunakan panggangan tradisional yang disebut palako.
Untuk membuatnya pertama - tama siapkan bahan - bahannya terlebih dahulu seperti telur, gula psair, air soda, dan tentunya tepung ketan putih. Setelah bahannya siap, kita kocok telurnya terlebih dahulu hingga mengembang. Setelah itu masukkan gula pasir, masukkan air soda secukupnya, kocok semua bahan hingga merata. Setelah itu masukkan tepung ketan putih, dan aduk hingga merata dan kalis.
Setelah adonan kalis, gulung adonan bentuk memanjang lalu cetak membentuk angka 8, Lakukan hingga adonan habis. Setelah itu adonan siap dipanggang sekitar 25 menit. Kalakere pun matang dan siap untuk dihidangkan.
Haje Ban’ah
Kue tradisional khas selayar berikutnya adalah Haje Ban’ah, Haje Ban’ah merupakan kue yang mirip seperti wajik namun bahan yang digunakan berbeda. Jika biasanya wajik dibuat menggunakan tepung beras ketan namun haje ban’ah dibuat dari bahan dasar ban’ah dalam bahasa selayar atau disebut juga jawawud yang merupakan jenis tumbuhan padi namun daunnya agak sedikit lebar dan memiliki biji yang cukup banyak. Biji inilah yang akan dibuat untuk kue ban’ah.
Kue hitam dengan corak bintik - bintik hitam ini bercita rasa manis karena adanya kandungan gula merah, untuk membuat haje ban’ah pun tak terlalu sulit. Kita persiapkan terlebih dahulu bahan - bahannya seperti ban’ah, air, gula merah dan tak lupa gula pasir. Setelah semua bahan siap sekarang saatnya untuk membuat kue bertekstur kenyal ini.
Pertama - kita masak air hingga mendidih, masukkan ban’ah lalu masak hingga ban’ah mengental, Dan air dalam panci menyusut lalu sisipkan. Selanjutnya kita masak gula merah hingga mencair lalu masukkan gula pasir. Setelah gula mencair saatnya untuk mencampurnya dengan ban’ah tadi. Aduk hingga campuran merata dan adonan jadi mengental. Masak kembali adonan hingga sekitar 15 menit, masukkan dalam cetakan dan dinginkan. Haje ban’ah pun siap untuk dihidangkan.
Tenteng Kenari
Kue khas tradisional selayar yang terakhir yang akan kita bahas yakni tenteng kenari. Penggunaan bahan kenari sendiri dikarenakan selayar merupakan penghasil kenari yang cukup banyak, inilah yang mendorong masyarakat mengolah panganan lezat yang satu ini.
Sebelum membuat olahan tenteng kenari terlebih dahulu kita siapkan bahan utamanya yakni biji kenari. Pertama - tama kita rendam dulu kenari selama dua hari, setelah itu bagian dari luar dikupas dengan cara ditekan menggunakan ujung jari. Setelah seluruh kulit terlepas tahap selanjutnya menjemur buah kenari dibawah sinar matahari. Setelah dijemur saatnya mengambil biji - biji kenarinya dengan cara memecahkan buah keras yang satu ini dengan batu atau karang. Tahap selanjutnya memisahkan kulit arinya, hingga menghasilkan daging kenari yang siap diolah menjadi tenteng kenari.
Bahan yang digunakan untuk membuat tenteng kenari diantaranya gula pasir, gula merah, kacang kenari dan air. Setelah semua bahan siap, pertama - tama masak air hingga mendidih selanjutnya masukkan gula merah lalu gula pasir selanjutnya masukkan kacang kenari lalu aduk - aduk hingga merata dan adonan menjadi kental. Kemudian cetak menggunakan sendok, letakkan dalam wadah bambu dan lakukan hingga adonan habis lalu dinginkan. Tenteng kenari pun siap disantap.
Itulah beberapa kue tradisional khas kepulauan selayar yang sangat enak dilidah. Mari kita lestarikan kue - kue tersebut agar tidak termakan oleh era modernisasi.
0 komentar:
Post a Comment