Setiap orang bisa dipastikan pernah
merasakan kedutan. Secara medis kedutan merupakan tanda terjadinya kontraksi
saraf ringan di otak yang menciptakan jaringan otot untuk bergerak dengan irama
naik turun. Akan tetapi, bagi orang Jawa kedutan kerap dipercaya sebagai
pertanda akan terjadinya sesuatu. Tak heran jika orang terdahulu telah
membuktikan kejadian- kejadia setelah kedutan dan mencatatnya dalam sebuah buku
yang hingga kini dikenal sebagai primbon. Adapun berbagai contoh macam kedutan
dan artinya, diantaranya adalah:
1. Kedutan
di area ubun- ubun dipercaya akan memperoleh sebuah kebahagiaan
2. Kedutan
di alis mata kanan dipercaya akan berbahagia juga, namun setelah mengalami
sebuah kesusahan
3. Kedutan
di alis mata kiri dipercaya akan berjumpa dengan sanak saudara
4. Kedutan
di hidung sebelah kanan dipercaya akan sembuh dari penyakit
5. Kedutan
di hidung sebelah kiri dipercaya akan mencapai cita yang telah lama dimimpikan
6. Kedutan
di telinga kanan dipercaya akan mendapat kabar baik
7. Kedutan
di telinga kiri dipercaya aka nada sanak saudara yang berkunjung ke rumah
8. Kedutan
di seluruh birbir dipercaya akan mencium kekasih
9. Kedutan
di siku kanan dipercaya akan beerkelahi dengan seseoranng
10. Kedutan
di di jari manis tangan kiri dipercaya akan mendapat seorang perempuan yang
baik hatinya
11. Kedutan
di tumin kanan dipercaya akan melakukan perjalanan jauh
12. Kedutan
di tumit kiri dipercaya akan mendapatkan cinta atau kasih saying
13. Kedutan
di bagian lidah dipercaya akan menikmati aneka makanan yang lezat
14. Kedutan
di jempol kaki kanan dipercaya akan ada anggota yang meninggal dunia
15. Kedutan
di pusar dipercaya akan mendapatkan banyak rizeki
Dari lima belas contoh kedutan diatas dapat
disimpulkan bahwasanya kedutan selalu diartikan menjadi dua yakni berarti baik
atau buruk. Kita tak dituntut untuk mempercayainya sepenuh hati, karena
beberapa arti kedutan ada yang benar dan ada yang terdakang menyimpang. Oleh
karena itu, hal paling penting saat ini adalah kita bisa menghormati warisan /
peninggalan dari leluhur.
0 komentar:
Post a Comment