Banyak warung yang menyajikan Ayam Taliwang di sepanjang jalan kota Mataram namun yang paling enak dan legendaris adalah Ayam Taliwang racikan H. Moerad yang merupakan pelopor Ayam Taliwang. Rumah makan H. Moerad pertama kali dibuka pada tahun 1965 dan saat ini dikelolah oleh generasi kedua yaitu ibu Hj. Siti Sovia Moerad.
Moto H. Moerad membuka usahanya adalah “ Buka rumah makan untuk mencari sahabat, bukan untuk mencari harta, insyaallah cukup untuk kebutuhan hidup”. Moto ini terus diteruskan oleh generasi kedua. Rumah makan H. Moerad memiliki ruang santap yang cukup luas, ada meja panjang yang dilengkapi kursi dan juga tersedia saung untuk lesehan. Selain itu terdapat taman dan kolam yang membuat suasana semakin nyaman, tak lupa juga ada musholla untuk ibadah.
Tak lengkap rasanya jika menyantap Ayam Taliwang tanpa disertai seperti Plecing Kangkung dan Beberuk Terong. Menurut ibu Sovia Moerad salah satu makanan faforit di rumah makannya adalah Ayam Taliwang akan tetapi pengunjung juga menyukai sayur lebui, Plecing Kangkung dan Beberuk.
Sebelum menyantap Ayam Taliwang yang lezat, cobalah untuk menyantap Plecing kangkung. Ayam Plecing ini disajikan utuh dengan bumbu yang tebal kemerahan. Ayamnya dibelah menjadi dua membujur dan dibentangkan ke luar, ayam yang dipilih juga tak lebih dari 3 bulan.
Untuk membuat Ayam bakar khas Taliwang ini menggunakan teknik khas Taliwang dimana ayam dibelah menjadi dua kemudian sayapnya dilipat ke bagian belakang setelah itu dibentangkan. Lalu ayam dibakar setengah matang dan di goreng sebentar kemudian dibakar lagi di atas bara api arang. Saat ayam dibakar, ayam tersebut diolesi dengan bumbu cabai hingga permukaan ayam kering dan matang.
Tekstur daging Ayam Taliwang sangat lembut sehingga mudah untuk disobek. Ayam bakar ini semakin nikmat apabila ditambah dengan Sambal Palapah yang gurih dengan semburan rasa santan. Sambal yang encer ini merupakan sambal khas Ayam Taliwang. Rasa pedas yang ditimbulkan bukan berasal dari Sambal Palapah melainkan bumbu cabai kering dan cabai Lombok yang dioles saat pembakaran.
Jika anda belum puas, setelah makan Plecing Kangkung dan Ayam Taliwang, anda juga bisa mencicipi Beberok. Beberok sendiri adalah makanan yang berbahan dasar terong hijau segar yang dicacah kemudian dicampur dengan cincangan kacang panjang, bawang merah dan tomat. Rasanya tidak perlu ditanyakan lagi, pasti menyegarkan lidah anda.
Sejarah dan Perkembangan Ayam Taliwang
Perkembangan Ayam Taliwang di Lombok memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat Karang Taliwang di Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat karena merekalah yang pertama kali memperkenalkan Ayam Taliwang.
Kemunculan Ayam Taliwang pertama kali di Lombok terjadi pada saat perang antara kerajaan Selaparang dengan Kerajaan Karangasem Bali. Pada jaman dulu, prajurit Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk mendamaikan kedua kerajaan tersebut. Prajurit tersebut diutus untuk membujuk raja karangasem untuk menghentikan peperangan karena banyaknya nyawa dan harta benda yang hilang. Prajurit tersebut terdiri dari pemuka agama, juru kuda dan juru masak. Mereka menjalankan misinya dengan baik seperti juru masak yang menyajikan olahan ayam yang dicampuri bumbu – bumbu tertentu untuk para raja. Pada masa itu, olahan ayam merupakan hidangan yang istimewa dan hanya disajikan pada saat – saat tertentu.
Seiring perkembangan waktu, masyarakat karang taliwang membaur dengan suku sasak. Pembauran ini membuat pola fikir, makan dan tata cara hidup mereka bersatu sehingga menghasilkan sesuatu yang baru seperti makanan Ayam Taliwang ini. rasa pedas yang ada pada Ayam Taliwang ini dikarenakan masyarakat Suku Sasak yang menyukai masakan pedas.
0 komentar:
Post a Comment