blog yang berisi tentang semua hal tentang indonesia, mulai dari budaya,kuliner,tempat wisata, tokoh, fauna.

Wednesday, 28 September 2016

Wajah Baru 4 Kampung Kumuh Setelah Digusur

Gusur, gusur dan gusur. Itulah kata yang sering kita dengar saat kita membicarakan ibu kota kita Jakarta. Banyaknya orang yang datang ke Jakarta membuat ibu kota menjadi padat, disetiap tahun Jakarta selalu didatangi oleh imigran yang datang untuk mengadu nasib. Namun tak banyak dari mereka yang berhasi; menjadi sukses dan kaya raya, akhirnya mereka membuat pemukiman di tempat – tempat bebas bangunan seperti di bantaran sungai, kolong jembatan hingga di pinggir rel kereta api. Hal inilah yang membuat Jakarta kebanjiran saat musim hujan datang, dan pemerintah lah yang akhirnya disalahkan.

Untuk menertibkan dan mengembalikan tempat tersebut ke fungsi asalnya, pemprov DKI melakukan berbagai cara agar penduduk disana untuk pindah. Namun penduduk menolak upaya pemerintah, karena dianggap illegal dan melanggar peraturan akhirnya pemerintah menggusur tempat tersebut secara paksa.

Tahukah anda bahwa penggusuran tersebut tidak hanya dilakukan di Jakarta, kota kembang Bandung juga pernah menggusur kampung yang serupa agar tidak mengakibatkan masalah dikemudian hari. Bagaiamanakah wajah baru dari kawasan yang telah digusur? Apakah tidak menimbulkan masalah seperti banjir lagi? Berikut ini wajah baru kawasan kampung kumuh setelah digusur :

Kampung Pulo, Jakarta


Kampung yang berada di pinggiran kali ciliwung ini merupakan ikon banjir kota Jakarta yang paling banyak dikunjungi wartawan. Namun setelah diterbitkan, dibangun tanggul dan jalan inspeksi kampung ini menjadi kampung yang bebas banjir disaat sebagian kawasan dijakarta terendam banjir. Dan sejak dibangun tanggul, sudah enam kali kali ciliwung pasang namun kampung pulo tetap aman dari banjir. Hal ini membuat tetangga sebelahnya, Bukit Duri menjadi iri.

Waduk Pluit, Jakarta


Waduk yang dulunya kumuh dan dipadati oleh rumah bedeng illegal, kini menjadi tujuan wisata baru di Jakarta. Dulu di sekitar Waduk Pluit menjadi perkampungan kumuh yang menghambat rembesan air dan mengganggu pemandangan waduk, namun sekarang bertransformasi menjadi taman yang menjadi berkah bagi orang sekitar karena mereka bisa berjualan disana.

Banyaknya warga yang berkunjung ke waduk pluit untuk menikmati suasana baru waduk menjadi berkah tersendiri bagi pedagang asongan disana, setiap hari mereka bisa mendapatkan uang Rp 50.000, bahkan di hari libur sabtu dan minggu, mereka bisa mendapatkan Rp 150.000.


Beralih ke Bandung, kota yang dipimpin oleh Ridwan Kamil ini juga pernah melakukan penggusuran kampung kumuh. Menanggapi protes tentang penggusuran yang dilakukan dirinya dan ahok, kang emil pun memberi penjelasan di akun Twitternya dan memberi contoh kawasan setelah digusur. Berikut ini contoh yang diberikan kang Emil


Kampung Siliwangi, Bandung


Kampung Siliwangi ini menurut Kang Emil adalah kampung yang illegal dan menyalahi aturan RTH, akhirnya penduduk yang bermukim disana dipindah secara baik – baik ke apartemen sedang serang. Dan setelah digusur, kampung kumuh ini menjadi Teras Cikapundung yang menjadi tujuan favorit masyarakat Bandung.

Kampung Neglasari, Bandung


Setelah itu Kang Emil memberi contoh kampung kumuh yang legal dan sesuai tata ruang. Dicaption tersebut kang emil menyindir media, karena para awak media lebih tertarik dengan penggusuran yang penuh dengan drama.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Asli Indonesia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com